Penjabat Wali Kota Kediri, Zanariah, mengayuh sepeda untuk mengecek jalannya Pemilu 2024 di daerahnya, sambil mengapresiasi beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang unik di wilayahnya.

“Dalam demokrasi, setiap individu memiliki hak pilihnya sendiri. Meskipun berbeda pilihan, yang terpenting adalah menjaga kedamaian antar sesama. Karena siapapun yang terpilih nanti, mereka adalah orang-orang yang luar biasa,” ujarnya ketika meninjau beberapa TPS di Kediri pada malam Rabu.

Dia menyatakan telah menggunakan hak suaranya di TPS 01 Kelurahan Pocanan, Kota Kediri. “Meskipun memiliki KTP dari Depok dan bertugas di sini, saya tetap bisa memberikan suara di Kota Kediri, namun hanya untuk calon Presiden dan Wakil Presiden saja,” katanya.

Selama perjalanan meninjau proses Pemilu 2024, dia juga bersepeda. Menurutnya, warga sangat antusias dalam menggunakan hak pilihnya, terbukti dari antusiasme warga sejak awal pembukaan pendaftaran yang ramai.

Selain itu, dia juga memberikan apresiasi kepada beberapa TPS yang memiliki konsep unik. Salah satunya adalah TPS 21 Kelurahan Ngadirejo, Kota Kediri, yang menyediakan makanan gratis untuk para pemilih. Ada juga TPS 005 Kelurahan Banjaran yang menghias pintu masuknya dengan bunga plastik.

Ada juga TPS 06 Kelurahan Singonegaran yang dihiasi dengan lampu-lampu dan bunga serta menyediakan photobooth 360. Terakhir, TPS 29 Kelurahan Mojoroto yang berlokasi di Sanggar Tari Guntur dan seluruh petugasnya mengenakan pakaian adat Indonesia.

Zanariah terkesan dengan beberapa TPS yang dikunjunginya dan menyatakan kesan tersebut.

“Sangat mengagumkan melihat TPS yang dihias dengan indah dan rapi, ditambah lagi dengan adanya photobooth 360. Ada juga yang memberikan sarapan gratis, ini tentu bisa menarik warga untuk datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya. Terima kasih kepada semua warga yang telah menyumbangkan rumah mereka sebagai TPS dan menyediakan hal-hal unik untuk pemilih,” ucapnya.

Menilik Keberagaman TPS: Makan Gratis hingga Photobooth 360

Selain TPS yang telah disebutkan, Zanariah juga mengunjungi tiga TPS lainnya yaitu TPS 19 Kelurahan Balowerti di lokasi SDN Balowerti 1, TPS 019 Rusunawa Kelurahan Dandangan, dan TPS 22 Kelurahan Ngadirejo.

Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 di Kota Kediri mencapai 233.962 pemilih yang tersebar di tiga kecamatan wilayah kota. Partisipasi politik mereka disalurkan melalui 856 TPS baik reguler maupun khusus.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah mengumumkan peserta Pemilu 2024 sebanyak 18 partai politik nasional, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Selanjutnya, ada pula Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, pemilihan anggota legislatif (pileg) juga diikuti oleh enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Pemungutan suara pileg, termasuk Pemilu Anggota DPD RI, dilakukan secara serentak dengan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 pada tanggal 14 Februari 2024.

KPU RI juga telah menetapkan peserta Pilpres 2024, yaitu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan nomor urut 3.

Keterlibatan Masyarakat dan Keragaman TPS: Menjawab Panggilan Demokrasi di Kota Kediri

Dari sejumlah TPS yang dikunjungi Zanariah, terlihat keragaman inisiatif masyarakat dalam menghiasi dan menyediakan layanan unik di tempat pemungutan suara. Mulai dari makanan gratis hingga photobooth 360, setiap TPS mencoba memberikan pengalaman yang berkesan bagi para pemilih.

Dengan demikian, keterlibatan aktif warga dalam proses demokrasi semakin terasa, serta meningkatkan semangat partisipasi dalam pemilihan umum. Momen-momen ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan atmosfer yang inklusif dan meriah selama Pemilu.