Example floating
Example floating
Ekonomi BudayaKediri

Pengalaman Juru Parkir dan Prospek Penggunaan QRIS di Jalan Raya Kota Kediri

×

Pengalaman Juru Parkir dan Prospek Penggunaan QRIS di Jalan Raya Kota Kediri

Sebarkan artikel ini
Pengalaman Juru Parkir dan Prospek Penggunaan QRIS di Jalan Raya Kota Kediri
Pengalaman Juru Parkir dan Prospek Penggunaan QRIS di Jalan Raya Kota Kediri

MEMO kediri

Implementasi QRIS sebagai opsi pembayaran parkir di Kota Kediri telah berjalan hampir enam bulan. Meskipun beberapa juru parkir mengalami tantangan dalam adopsi teknologi ini, masih ada harapan untuk peningkatan penggunaan di masa depan.

Keberhasilan dan Tantangan Implementasi QRIS untuk Parkir di Kota Kediri

Saat ini, kebijakan penggunaan QRIS untuk opsi pembayaran parkir telah diberlakukan selama hampir enam bulan. Di sepanjang Jalan Dhoho, Jalan Pattimura, dan Jalan Brawijaya, masih terlihat beberapa juru parkir yang menggunakan barcode QRIS untuk pembayaran.

Heri, seorang juru parkir berusia 40 tahun yang bertugas di depan Pasar Setonobetek Kota Kediri, mengingat bahwa ia berhenti menggunakan QRIS sejak akhir musim hujan tahun lalu. Pada awal kebijakan diberlakukan, beberapa pengemudi mencoba membayar parkir dengan QRIS, termasuk lima mobil dan satu motor. Namun, setelah itu, tidak ada lagi yang menggunakan layanan QRIS tersebut. Alasan Heri adalah karena menurutnya proses pembayarannya memakan waktu lama, terutama karena ia harus mengambil foto bukti transaksi untuk melaporkannya.

Di sisi lain, Syu’aib Santoso, 59 tahun, masih tetap menggunakan QRIS untuk pembayaran parkir. Meskipun ia mengakui bahwa pembayaran melalui QRIS kurang praktis, namun masih ada beberapa orang yang memilih opsi ini.

Menurut Syu’aib, mayoritas pengguna layanan parkir lebih memilih untuk membayar secara tunai. Hal ini terlihat dari jumlah saldo terbesarnya, yaitu Rp 36 ribu, yang diperoleh dari pembayaran QRIS, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembayaran tunai yang diterimanya.

Sebagai tambahan, seorang Dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri mengatakan bahwa opsi pembayaran dengan QRIS seharusnya memberikan kemudahan dan transparansi dalam pengelolaan parkir. Meskipun demikian, implementasi kebijakan ini membutuhkan infrastruktur yang memadai, pelatihan bagi petugas parkir, regulasi yang jelas, integrasi sistem yang baik, serta sosialisasi yang intensif.

Implementasi QRIS dalam Pembayaran Parkir: Tantangan dan Prospek di Kota Kediri

Meskipun demikian, pandangan dari sejumlah juru parkir menunjukkan bahwa QRIS masih menghadapi beberapa hambatan. Heri, salah satu juru parkir di Jalan Pattimura, mencatat bahwa penggunaan QRIS tidak praktis dalam kondisi jalan raya yang memerlukan kecepatan dalam pelayanan. Dia lebih memilih untuk menggunakan metode pembayaran tunai untuk memperlancar arus lalu lintas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *