Kediri, Memo
Upaya dalam menanggulangi penyakit tuberkulosis atau tbc, Dinas Kesehatan Kab Kediri bersama lembaga SSR Sabysa peduli TBC, menggelar koordinasi lintas sektoral.
Kegiatan kolaborasi dalam upaya menanggulangi penyakit Tuberkulosis atau TBC, dilaksanakan di salah satu hotel di kota kediri, Selasa (24/1/2023) siang.
Agenda yang melibatkan lintas sektoral ini, dihadiri oleh Dinas Kesehatan, anggota Legislatif, Perwakilan Kominfo, perwakilan dari rumah sakit, awak media serta lembaga SSR Sabysa peduli TBC Kabupaten Kediri.
Sri Astutik staff program Yayasan SSR Sabysa mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendorong layanan pemerintah dan swasta untuk dapat memenuhi SPM, melalui pertemuan dengan pihak legislatif dan eksekutif.
Kemudian, melakukan kolaborasi antara pihak untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen pemangku kepentingan terhadap
kolaborasi upaya penanggulangan TBC.
Sementara itu, dr. Bambang, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten kediri menyampaikan, selama tahun 2022 lalu memang ada kasus yang terdeteksi sekitar 1.900 kasus.
Lebih lanjut, jumlah tersebut masih jauh dari target yang berjumlah sekitar 3000 kasus, atau hanya 56 persen. “Tentunya, upaya yang dilakukan adalah melakukan pengawasan hingga ke bawah seperti klinik, faskes dan kaderisasi, “ucap Bambang.
Kusnul Arif, anggota DPRD kabupaten kediri komisi 4 yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, upaya dalam penanggulangan Tuberkulosis tersebut tentunya harus ada payung hukum, mengenai keberadaan kader tbc yang terjun langsung ke lapangan.
Pihaknya akan terus mendorong upaya ini hingga mendapatkan payung hukum. Pihaknya juga berharap kasus TBC segera teratasi dengan baik.
Selain upaya dari pemerintah dan sektor terkait lainnya, peran dari masyarakat juga penting, karena d dengan kesadaran melaporkan indikasi penyakit tuberkulosis, sehingga target kasus TBC segera terpenuhi.