Kediri-Kekecewaan Mochammad Yunanto, (53), warga Jalan Inspeksi Brantas Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Jawa Timur, yang mengaku telah kebobolan rekening di Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebanyak jutaan rupiah, kini dijawab pihak langsung bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Adri Wiryawan Hasan, Branch Manager (BM) BRI Kota Kediri, Jatim menjelaskan bila peristiwa yang menimpa nasabahnya itu telah ditanganinya sesuai prosedur, Senin, (28/01/2024).
Sebelumnya, Yunanto mengatakan p
eristiwa yang berawal dari dirinya membuka Watshap, (WA), pribadi di ponselnya berisikan file Portable Document Format, (PDF), berupa format undangan pernikahan itu akibatkan kerugian materi di pihaknya.
“Sebenarnya saya juga sudah curiga saat menerima WA dari nomor tak dikenal tersebut, “ungkapnya kepada media, Jumat, (26/1/2024).
Akibatnya, kejadian tertanggal (14/01/2024) saat menerima aplikasi WA itu, sorenya tiba-tiba kaget menerima laporan melalui messenger ponselnya bila telah terjadi dua kali transaksi tarik saldo dari rekeningnya.
“Pertama ditarik sebesar Rp 950 Ribu dan selang lima menit kemudian ada transaksi penarikan lagi sebesar Rp 1 juta, total ada Rp1,95 juta, “tutur Yunanto.
Kembali Adri Wirya Hasan menerangkan
sesuai prosedur tetap (protap) penanganan kasus seperti yang dialami nasabah seperti Yunanto.
Kejahatan tersebut masuk pada golongan kejahatan Sosial Enginering (Soceng) di dunia perbankan.
“Soceng yang dilaporkan nasabah langsung kira berikan surat resmi pengaduan dan langsung kita lakukan penyelidikan,”terangnya.
Sedangkan laporan dari nasabah atasnama Yunanto diterima pihaknya pada Tanggal 15 Januari 2024.
“Dari penyelidikan kami, transaksi yang dilaporkan tersebut dipergunakan membayar belanja online, “lanjutnya.
Maka itu, pihaknya menegaskan secara prosedur transaksi yang dilakukan dari rekening Yunanto sudah resmi dan sah, karena melalui nomer handpone yang bersangkutan.
“Sesuai yang didaftarkan dengan nomer HP yang bersangkutan telah sesuai berikut alamat email dan itu sebagai persyaratan memanfaatkan fasilitas mobile banking atau M-Banking, “tegasnya.
Selain itu, Adri telah berpesan kepada jajarannya di BRI Cabang Kota Kediri untuk selalu memberikan sosialisasi kepada nasabah agar selalu hati-hati bila ada gangguan utamanya terhadap masalah Soceng yang kini marak terjadi.
“Sosialisasi selalu kami berikan kepada nasabah bila ada gejala tidak beres pada penggunan perangkat pribadi utamanya berkaiatan keamanan data pribadi di Socengnya, “pesan Adri.
Selain itu, sosialisasi yang diberikan agar seluruh warga masyarakat secara umum, Adri mengaku juga diberikan melalui aplikasi resmi milik BRI maupun yang secara massive disampaikan melalui akun pribadi seluruh karyawan di lingkupnya.
“Ada semacam kewajiban bagi seluruh karyawan agar mensosialisasikan tentang ancaman penipuan dan juga program-prpgram dari BRI sendiri, “tuturnya.
Maka itu sampai ke kantor unit yang terdapat di tiap kecamatan telah pula menyampaikan sosialisasi kepada warga terdekat dan nasabah.
“Mestinya telah massive ke tiap pelosok melalui unit kita,”tandasnya.
Demikian pula, pria yang mengaku asli dari Bandung, Jabar ini menambahkan dalam kurun 4(empat) bulan dalam memimpin BRI Kota Kediri, permasalah kejahatan Soseng yang menimpa nasabahnya tergolong sedikit.
“Masih ada dua pelaporan resmi yang kita terima dari mulai saya menjabat sejak Bulan Oktober 2023 lalu hingga sekarang, “imbuhnya.
Sementara, untuk kuantitas atau jumlah nasabah di BRI Cabang Kota Kediri , Adri membeberkan sejumlah data peningkatan jumlah nasabahnya.
“Dari Bulan Oktober
2023 untuk seluruh nasabah asal Kota Kediri sebanyak 333.158 dan terhitung pada Desember telah meningkat menjadi 343.680. artinya justru ada kenaikan ribuan nasabah kita tiap bulannya,”jelasnya.
Sedangkan untuk jumlah data nasabah dari sebagian wilayah di Kabupaten Kediri, masih kata Dia, dari 606.034 telah tumbuh menjadi 623.027 nasabah.
“Wilayah Kabupaten Kediri sebagian ikut kewenangan kami dan sebagian ikut cabang di Pare, “imbuhnya.
Maka itu, disimpulkan Adri Wirya Hasan akibat terjadinya kejahatan Soseng itu tidak terlalu berpengaruh terhadap kepercayaan dari nasabah terhadap BRI meski pihaknya tetap prihatin atas peristiwa yang terjadi.
“Nasabah tetap harus hati-hati dan selalu wajib mengikuti arahan dari managemen bank, “pungkas Adri.
Penulis : Hamzah Abdillah