Untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya membaca masih kata profesor harus ada daya gedor atau penyerang yang pro aktif.Tentunya harus memiliki inovasi dan daya kreatifitas tinggi.” Sederhananya agar buku dicari masyarakat jadikan buku menjadi informasi olahan atau disederhanakan.Hasil olahan tadi dishare ke medsos,” tambahnya.
Sementara disampaikan anggota Komisi X DPR RI, Moh.Suryo Alam
dari catatan Unesco, Indonesia menduduki peringkat terendah dari 61 negara yang diteliti terkait indeks minat baca masyarakatnya.” Dari enam puluh satu negara yang diteliti oleh Unesco ,Indonesia berada di level terendah yaitu peringkat enam puluh,” kata Suryo Alam.
Padahal masih kata dia bahwa dengan gemar membaca maka akan kaya informasi. Dengan kaya informasi baik politik,ekonomi,sosial dan budaya maka masyarakat akan berwawasan luas dan bisa merubah cara berfikir yang lebih matang.
” Dengan literasi informasi maka bisa mencegah berita hoax,mencegah korupsi,mencegah kemiskinan mengurangi penggangguran dan bisa menekan angka kriminalitas,” paparnya.
Untuk mencapai itu lebih jauh dikatakan Suryo Alam tentunya dibutuhkan kepefulian lintas sektor. Mulai pemerintah daerah,guru,relawan juga komonitas yang ada ditengah masyarakat. ” Tanamkan gerakan membaca atau mendonggeng sejak anak usia dini atau masih duduk dibangku PAUD dan TK,” pungkasnya. (adi)