Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Kediri kembali menjalankan program unggulan mereka, Kartu Identitas Anak (KIA) Goes to School, yang kali ini diarahkan kepada siswa SD di Kota Kediri. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki identitas resmi, tetapi juga memiliki dampak positif dalam dunia pendidikan.
Dalam artikel ini, kami akan merinci mengapa program ini sangat penting untuk pendidikan di Kota Kediri.
Bagaimana Program KIA Goes to School Mempengaruhi Pendidikan di Kota Kediri
Petugas dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Kediri telah kembali menggelar Kartu Identitas Anak (KIA) Goes to School, yang kali ini ditujukan kepada para siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Kediri.
Dalam rangkaian acara KIA Goes to School ini, Dispendukcapil melakukan proses perekaman identitas para siswa yang belajar di SDN Burengan 1 dan 2. Hal ini sangat penting karena sebelumnya, para siswa di sekolah-sekolah ini belum memiliki Kartu Identitas Anak (KIA).
Sebelum proses perekaman identitas dilakukan oleh Dispendukcapil, siswa-siswi terlebih dahulu diminta untuk mengumpulkan beberapa dokumen persyaratan yang diperlukan untuk pembuatan KIA, seperti fotokopi kartu keluarga dan akta kelahiran anak.
Setelah persyaratan terpenuhi, para siswa rapi-rapi berbaris untuk menjalani proses pengambilan pas foto yang akan digunakan dalam pembuatan KIA mereka.
Syamsul Bahri, Pelaksana Tugas Kepala Dispendukcapil Kota Kediri, menjelaskan bahwa Program KIA Goes to School merupakan salah satu layanan yang mereka sediakan dengan maksud untuk memudahkan anak-anak dalam memperoleh kartu identitas mereka.
Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI, Joko Widodo, kepada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang menginstruksikan agar kartu identitas bisa diberikan kepada semua warga, tanpa terkecuali.
“Program ini adalah bentuk respons kami terhadap dunia pendidikan terkait dengan dokumen kependudukan anak-anak. Anak-anak tidak perlu lagi datang jauh-jauh ke kantor kami untuk melakukan perekaman. Kami yang akan datang ke sekolah-sekolah mereka. Kami mengutamakan keamanan dan efisiensi dalam pelaksanaannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Syamsul menjelaskan bahwa program ini juga bertujuan untuk meningkatkan angka kepemilikan KIA di Kota Kediri. Saat ini, angka tersebut sudah mencapai 88,64%. Namun, pihaknya bertekad untuk terus meningkatkannya hingga mencapai 90% pada akhir tahun 2023.
Oleh karena itu, Dispendukcapil Kota Kediri akan dengan giat menyasar seluruh sekolah di Kota Kediri untuk mencapai target tersebut.
“Kami akan melaksanakan kegiatan ini secara bertahap, terutama di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), serta tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang baik negeri maupun swasta, sesuai dengan kalender akademik yang berlaku. Target kami adalah mencapainya hingga akhir tahun 2023,” tambah Syamsul.
Kartu Identitas Anak (KIA) Goes to School: Pendorong Kemajuan Pendidikan di Kota Kediri
Sementara itu, Nita Widiastutik, Kepala SDN Burengan 1, merasa sangat bersyukur dengan adanya program ini. Baginya, KIA Goes to School sangat membantu para anak dalam proses pengurusan KIA, sehingga tidak ada lagi kebutuhan untuk pergi ke kantor Dispendukcapil.
“Menurut pendapat guru-guru, program ini sangat mendukung karena anak-anak bisa mendapatkan KIA dengan mudah, cepat, dan tanpa biaya,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa Kartu Identitas Anak memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, terutama dalam menyediakan informasi kependudukan anak yang mendukung proses pembelajaran.
“Sebelumnya, kita sering kesulitan mendapatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) anak karena orang tua atau wali murid mayoritas bekerja dan sulit datang ke kantor Dispendukcapil,” ungkap Nita.
Dilansir dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016, KIA memiliki beberapa manfaat, antara lain melindungi hak-hak anak, memastikan akses kepada sarana umum, menjadi bukti identifikasi diri saat anak menghadapi situasi yang sulit, mencegah perdagangan anak, dan memudahkan anak dalam mengakses berbagai layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, perbankan, transportasi, dan imigrasi.
Dengan pelaksanaan program KIA Goes to School ini, Nita berharap bahwa semua anak di Kota Kediri, khususnya siswa-siswi SDN Burengan 1, dapat mendapatkan hak mereka sebagai Warga Negara Indonesia dengan memiliki Kartu Identitas Anak.
“Kami berharap bahwa semua siswa akan mendapatkan KIA, terutama yang sebelumnya belum memiliki. Bahkan bagi yang telah kehilangan KIA mereka, mereka juga bisa mengurusnya kembali,” tutupnya.
Pentingnya Program KIA Goes to School bagi Pendidikan di Kota Kediri
Kartu Identitas Anak (KIA) Goes to School bukan hanya sebuah program perekaman identitas, tetapi juga sebuah langkah berani dalam mendukung pendidikan. Dengan menghilangkan hambatan-hambatan birokrasi dan memudahkan akses anak-anak terhadap KIA, program ini memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada pembelajaran.
Semua siswa di Kota Kediri, terutama yang sebelumnya belum memiliki KIA, diharapkan dapat menikmati hak mereka sebagai Warga Negara Indonesia dengan memiliki Kartu Identitas Anak. Program ini adalah contoh nyata bagaimana upaya pemerintah dapat berdampak positif pada pendidikan anak-anak dan kemajuan kota ini.