Example floating
Example floating
Kediri

Melatih Kejujuran sejak Dini, Kantin Kejujuran di Sekolah Kota Kediri

×

Melatih Kejujuran sejak Dini, Kantin Kejujuran di Sekolah Kota Kediri

Sebarkan artikel ini
Melatih Kejujuran sejak Dini, Kantin Kejujuran di Sekolah Kota Kediri
Melatih Kejujuran sejak Dini, Kantin Kejujuran di Sekolah Kota Kediri

MEMO kediri

Kota Kediri menggelar peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan inisiatif menarik: membuka kantin kejujuran di seluruh sekolah. Langkah ini tidak hanya mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak-anak, tetapi juga menjadi bagian dari kurikulum pendidikan karakter yang bertujuan untuk memupuk budaya anti korupsi sejak dini.

Kantin Kejujuran di Kota Kediri!

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Kota Kediri belum selesai sepenuhnya. Kemarin, seluruh sekolah di Kota Kediri sepakat untuk membuka kantin kejujuran. Langkah membayar dan mengambil kembali uang saat bertransaksi di kantin itu sengaja dilakukan untuk mengasah kejujuran.

Acara pembukaan kantin kejujuran berlangsung di Taman Sekartaji kemarin. Pj Wali Kota Kediri Zanariah bersama Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji meninjau beberapa kantin yang dijadikan contoh di sana.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri M. Anang Kurniawan, kantin kejujuran adalah bagian dari kurikulum pendidikan karakter. Di dalamnya, terdapat nilai-nilai moral seperti budaya anti korupsi yang diajarkan sejak dini.

“Semua sekolah mulai dari TK hingga SMA diminta untuk mendirikan kantin kejujuran dengan melibatkan seluruh masyarakat,” katanya.
Meski begitu, sekolah harus tetap memeriksa produk yang dijual. “Guru-guru harus memeriksa produk langsung ke tempat produksinya,” katanya.

Langkah Inovatif Kota Kediri dalam Pendidikan Karakter dan Anti Korupsi

Sementara itu, Setyaning Proboretno, seorang guru dari SDN Mojoroto 3 Kota Kediri menyatakan bahwa konsep kantin kejujuran sudah diterapkan di sekolahnya dua minggu yang lalu. Melalui kantin kejujuran, pelayanan juga menjadi lebih cepat. Produk yang dijual mulai dari makanan berat, makanan ringan, minuman dingin, es krim, hingga alat tulis kantor (ATK).

“Anak-anak senang karena pelayanannya lebih cepat. Biasanya jika ramai, hanya ada dua penjual sehingga lambat. Tapi dengan mengambil dan membayar sendiri, lebih cepat,” ujarnya.
Dengan adanya kantin kejujuran, anak-anak bisa memilih jajanan atau makanan terlebih dahulu. Perlengkapan sekolah seperti buku dan alat tulis juga tersedia. Setelah itu, anak-anak tinggal meletakkan uang di tempat yang disediakan.

“Uang kembalian diambil sendiri. Uang kembaliannya sudah disediakan di wadah yang berbeda-beda sesuai nominalnya. Semuanya diletakkan di meja panjang,” katanya.

Namun menurut Setyaning, kantin kejujuran lebih diminati anak-anak di tingkat atas, yaitu kelas 4-6 SD. Maka dari itu, sekolah tetap menyediakan kantin konvensional untuk kelas 1-3. “Anak kelas 1, 2, 3 mungkin masih sulit berhitung sendiri, jadi kami sediakan kantin umum,” katanya.

Di SDN Banjaran 5, penerapan kantin kejujuran juga terlihat. Fajar Setiorini, seorang guru di SDN Banjaran 5 mengatakan bahwa kantin kejujuran dapat membantu menanamkan kebiasaan jujur pada anak-anak. “Jika sudah terbiasa, anak-anak akan tetap jujur tanpa pengawasan, bahkan hingga dewasa,” katanya.

Kantin Kejujuran: Investasi Pendidikan Karakter yang Berharga bagi Generasi Masa Depan

Kantin kejujuran di Kota Kediri bukan sekadar sebuah inisiatif, melainkan sebuah langkah progresif dalam pendidikan karakter. Dari sekolah dasar hingga menengah, pengajaran kejujuran tidak hanya dilakukan dalam kelas, tetapi juga melalui praktik nyata di kantin. Dengan adanya kantin kejujuran, anak-anak belajar untuk bertanggung jawab, memilih dengan bijak, dan mempraktikkan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Semua ini merupakan investasi berharga untuk membentuk generasi masa depan yang jujur, bertanggung jawab, dan berkarakter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *