Example floating
Example floating
Kediri

Lestarikan Alat Transportasi Kuno, Mas Dhito Tampilkan Parade Cikar

×

Lestarikan Alat Transportasi Kuno, Mas Dhito Tampilkan Parade Cikar

Sebarkan artikel ini
Lestarikan Alat Transportasi Kuno, Mas Dhito Tampilkan Parade Cikar

Kediri, Memo
Cikar atau gerobak sapi, alat transportasi kuno yang biasa digunakan masyarakat pedesaan untuk mengangkut hasil bumi hingga kini keberadaannya masih banyak ditemui di Kabupaten Kediri.

Pertama kali, dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1218, Bupati Hanindhito Himawan Pramana mengadakan parade cikar. Upaya itu sebagai wujud apresiasi bupati yang akrab disapa Mas Dhito kepada masyarakat yang telah melestarikan moda tranportasi kuno ini.

“Cikar ini moda tranportasi tradisional yang patut dilestarikan. Menariknya di Kabupaten Kediri cikar masih banyak yang nguri-nguri,” katanya, Jumat (18/3/2022).

Di masyarakat pedesaan, cikar biasa digunakan untuk mengangkut hasil panen, seperti padi, jagung, bahkan digunakan untuk mengangkut pasir, batu termasuk pupuk kompos. Pemandangan semacam itu bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat di Kabupaten Kediri.

Ditampilkannya parade cikar dalam peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri tahun 2022 ini, diharapkan para generasi milenial mengetahui sejak dulu nenek moyang menggunakan alat transportasi itu. Selain itu, dengan parade cikar, menunjukkan Kabupaten Kediri sejak dahulu menjadi pusatnya peternak sapi.

“Untuk parade itu, kita menggandeng paguyuban cikar di Kediri,” ungkapnya.

Parade cikar itu, sesuai rencana akan diadakan pada 25 Maret 2022. Ada 18 cikar yang ditampilkan dengan dari Kecamatan Pagu menuju Simpang Lima Gumul. Rute itu diambil salah satunya karena jalan yang dilalui lebar dan tidak terlalu ramai kendaraan.

Pradika Ipung Hariyanto, dari Paguyuban Makerti Roso Manunggal yang digandeng mengikuti parade cikar mengaku senang karenq paguguban bajingan kediri (sebutan untuk pengendali sapi pada cikar) dilibatkan untuk meramaikan Hari Jadi Kabupaten Kediri.

Meski sapi yang digunakan untuk menarik cikar itu sudah terbiasa melewati jalan raya, untuk mempersiapkan acara itu, latihan pun tetap dilakukan. Sapi yang digunakan untuk menarik cikar itu jenis peranakan ongole (PO) dan brahman.

“Teman-teman dari paguyuban menyambut baik bisa ikut dilibatkan dalam Hari Jadi Kabupaten Kediri. Kami berharap melalui parade ini cikar yang menjadi alat transportasi warisan nenek moyang ini dapat terus dilestarikan,” akunya. ( Adv / Kominfo )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *