Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri memastikan bahwa persediaan utama beras di daerah Kabupaten Kediri cukup untuk tiga bulan ke depan.
Ini disampaikan karena harga beras meningkat secara tajam dan mulai sulit ditemukan di beberapa daerah lain.
Pemerintah Kabupaten Kediri menghimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir akan kekurangan pasokan beras. Menurut Kabid Ketersediaan, Distribusi, dan Kerawanan Pangan DKPP Kabupaten Kediri, Arbai, saat ini terdapat sekitar 30 ribu ton beras yang tersedia.
Jumlah ini dianggap memadai untuk memenuhi kebutuhan beras penduduk Kediri hingga mendekati Hari Raya Idul Adha.
Arbai menjelaskan bahwa jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan beras bulanan masyarakat Kediri, yang mencapai sekitar 9.800 ton untuk sekitar 1,6 juta penduduk setiap bulannya. Dengan demikian, stok beras dianggap aman hingga tiga bulan ke depan.
Solusi Terjangkau Pemkab Kediri untuk Ketersediaan Pangan
Dia juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu cemas tentang kehabisan stok beras dengan ketersediaan yang ada. Untuk memastikan ketersediaan beras dengan harga terjangkau, Pemkab Kediri telah menggelar operasi pangan murah di berbagai kecamatan.
Dalam operasi pangan murah tersebut, masyarakat dapat membeli beras langsung dari Bulog Kediri dengan harga Rp 10.400 per kilogram, sementara harga di pasaran berkisar antara Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram.
Selain itu, masyarakat juga dapat membeli gula dari produsen Pabrik Gula (PG) dan minyak dari distributor dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasaran.
Arbai berharap bahwa melalui program-program pemerintah ini, kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Ketersediaan Beras dan Program Pangan Murah: Solusi Pemerintah Kabupaten Kediri untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Dalam menghadapi tantangan ketersediaan beras dan lonjakan harga, Pemerintah Kabupaten Kediri menunjukkan komitmennya untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat tercukupi. Melalui langkah-langkah proaktif seperti memastikan stok beras yang cukup untuk tiga bulan ke depan dan menggelar program pangan murah di berbagai kecamatan, mereka berupaya menjaga stabilitas pasokan bahan pokok.
Diharapkan, upaya ini dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat terkait ketersediaan bahan pangan dan membantu mengatasi dampak ekonomi dari lonjakan harga beras.