Pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Kediri bulan November ini akan menampilkan pemandangan politik yang menarik, dengan Deny Widyanarko dari PKB dan Dhito Himawan dari PAN mempersiapkan diri sebagai kandidat utama.
Pilkada Kabupaten Kediri: Deny vs Dhito, Siapa yang Unggul?
Pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Kediri bulan November mendatang dipastikan tidak akan diikuti oleh hanya satu calon. Informasi ini datang setelah Deny Widyanarko, pemilik PT Taji Mas Grup, berhasil memperoleh rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Partai yang memiliki lambang bintang sembilan ini memberikan rekomendasi kepada Deny sebagai calon bupati bersama dengan Ketua Muslimat Kabupaten Kediri, Mudawamah.
Menurut laporan yang dikumpulkan oleh media ini, rekomendasi untuk Deny diserahkan kepada DPP PKB pada hari kemarin. Ketua DPW PKB Jatim, Halim Iskandar, yang menyerahkan rekomendasi tersebut. “DPP PKB memutuskan untuk memberikan rekomendasi kepada Pak Deny,” ujar Ketua DPC PKB Kabupaten Kediri, Sentot Djamaluddin.
Lebih lanjut, Sentot menjelaskan bahwa DPC PKB Kabupaten Kediri bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan para calon bupati potensial. Namun, penentuan rekomendasi sepenuhnya menjadi kewenangan DPP PKB. Oleh karena itu, setelah rekomendasi dikeluarkan, pihaknya akan segera mengambil langkah-langkah selanjutnya. “Kami siap untuk berkoalisi dengan Nasdem dan melakukan upaya maksimal untuk memenangkan Pak Deny,” tambah Sentot.
Mengenai pemberian rekomendasi yang menyertakan Mudawamah, Sentot juga menyatakan kesiapannya untuk mengamankan aliansi tersebut. Menurutnya, Mudawamah adalah pasangan yang ideal bagi Deny dan dapat memperkuat posisinya.
Dalam konfirmasi terkait rekomendasi dari PKB, Deny juga mengkonfirmasi penerimaan rekomendasi tersebut. Sebelumnya, Deny telah mendapatkan rekomendasi dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang memiliki empat kursi. Dengan tambahan rekomendasi dari PKB yang memiliki sembilan kursi, koalisi antara kedua partai tersebut sudah cukup kuat untuk mengusung pasangan Deny-Mudawamah dalam pilkada November mendatang.
Namun, Deny menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat koalisi dengan partai lainnya. Selain Nasdem dan PKB, ia optimistis bisa mendapatkan dukungan dari partai lain seperti Partai Demokrat. “Saya berupaya untuk menciptakan iklim demokrasi yang sehat, yang tercermin dalam adanya kontestasi dalam pilkada,” ucapnya.
Kandidat Utama Deny Widyanarko dan Dhito Himawan Bersiap Bertarung
Dengan diterbitkannya rekomendasi dari PKB, peta aliansi dalam Pilkada Kabupaten Kediri semakin terlihat jelas. Masing-masing didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 13 kursi, serta PAN dengan lima kursi (total 18 kursi).
Selanjutnya, PKB dengan sembilan kursi, bersama Nasdem yang memiliki empat kursi (total 13 kursi), memenuhi syarat minimal untuk mengusung pasangan calon bupati (cabup) dengan 10 kursi. Dengan demikian, baik PDIP maupun PKB memiliki kesempatan yang sama untuk mengusung kandidat di pilkada.
Pada kesempatan lain, Bupati Kediri saat ini, Hanindhito Himawan Pramana, juga menerima rekomendasi dari DPP PAN dalam acara di kantor DPW PAN Jatim kemarin. Dhito, begitu ia akrab disapa, bersama dengan sejumlah calon kepala daerah lainnya di Jatim, seperti Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, hadir dalam acara tersebut. Turut serta pula Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Budi Sulistyono (Kanang), Bendahara DPD PDIP Jatim, Wara S. Renny Pramana, dan pengurus lainnya yang disambut oleh Ketua DPW PAN Jatim, Rizki Sadig.
Dhito, yang telah dikonfirmasi terkait rekomendasi dari PAN, menyatakan akan segera melakukan konsolidasi dengan partai pendukung dan pengusungnya. “Yang terpenting, kami harus menjaga agar pesta demokrasi di Kabupaten Kediri tetap kondusif,” ujarnya, sambil menekankan bahwa calon bupati yang muncul harus memiliki kapasitas yang sesuai.
Dhito juga menegaskan bahwa meskipun menjadi calon bupati, ia tetap akan fokus untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Bupati Kediri di periode pertama. “Program untuk kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama selain pencalonan dalam pilkada,” tambahnya.
Di sisi lain, Ketua DPD PAN Kabupaten Kediri, Widyo Harsono, mengungkapkan bahwa surat tugas telah diserahkan kepada Dhito sekitar pukul 13.30. Harsono menjelaskan bahwa proses pemberian rekomendasi di PAN dimulai dengan pemberian surat tugas.
Lebih lanjut, setelah bakal calon bupati mendapat pasangan calon wakil bupati, keduanya akan menerima surat tugas sebagai calon bupati dan calon wakil bupati. “Barulah setelah itu, mereka akan menerima surat rekomendasi. Prosesnya seperti itu,” jelas Harsono.
Harsono juga menyatakan bahwa calon wakil bupati yang akan mendampingi Dhito masih dalam proses komunikasi, termasuk dengan PDIP yang juga mengusung Dhito.
Pada hari Selasa malam kemarin, Denny Widyanarko secara resmi mengembalikan formulir pendaftaran ke DPD PAN Kabupaten Kediri sebagai langkah awal pendaftarannya. “Saya bertanggung jawab atas pengembalian formulir ini sebagai wujud keseriusan saya untuk menjadi calon Bupati Kabupaten Kediri,” papar Deny di kantor DPD PAN.
Pilkada Kabupaten Kediri: Deny Widyanarko dan Dhito Himawan Siap Berlaga
Deny Widyanarko, yang mendapat rekomendasi dari PKB serta dukungan dari Nasdem, telah memperkuat koalisi untuk menghadapi pilkada. Dengan demikian, aliansi ini diperkirakan mampu menghadirkan tantangan serius bagi lawan-lawannya. Sementara itu, Dhito Himawan dari PAN juga mengamankan rekomendasi untuk maju dalam kontestasi ini, dengan fokusnya tetap pada konsolidasi dengan partai pendukung.
Dhito menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program pembangunan yang telah ia rintis selama ini, sambil mempertahankan stabilitas politik di Kabupaten Kediri. Dengan kedua kandidat utama ini telah mengambil langkah strategisnya, pilkada Kabupaten Kediri diprediksi akan menjadi ajang persaingan yang ketat dan berdampak besar bagi masyarakat setempat.