Pembukaan bandara senilai triliunan rupiah di Kediri terpaksa ditunda hingga akhir Januari, menyusul penantian sertifikat resmi dari Kementerian Perhubungan. Meski persiapan operasional terus dikebut, proses administrasi menjadi kendala utama yang memengaruhi rencana komersialisasi bandara ini.
Bandara Triliunan Rupiah di Kediri Tunda Operasional!
Rencana untuk menjalankan operasional bandara hari ini (29/12) harus ditunda. Meskipun telah diinvestasikan triliunan rupiah dalam bandara ini, rencana untuk menjalankan operasional secara komersil baru akan dimulai pada akhir Januari.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyatakan bahwa operasional komersil akan dimulai pada bulan mendatang ketika ia diwawancarai saat melakukan pengecekan di Stadion Gelora Daha Jayati kemarin.
Dhito menjelaskan lebih lanjut bahwa persiapan untuk operasional bandara terus berlangsung hingga kemarin. Namun, ia juga mengakui bahwa sertifikat resmi dari Kementerian Perhubungan untuk bandara tersebut belum diterbitkan.
Karena alasan ini, operasional rutin pada hari ini tidak dapat dilakukan. “Kami akan terus berkoordinasi dengan PT SDhI. Saya akan mengadakan rapat dalam waktu dekat,” tambahnya.
Meskipun jadwal operasional rutin bandara masih belum pasti menurut Dhito, dia meyakinkan bahwa operasional komersil sudah terjadwal. Rencananya akan dilakukan pada minggu ketiga atau keempat bulan Januari. Peresmiannya akan dilakukan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Sebuah sumber di Jakarta menyatakan bahwa sertifikat Bandara Udara Dhoho belum dikeluarkan karena persoalan administrasi. Kementerian Perhubungan masih menunggu surat kesiapan operasional dari operator, PT Angkasa Pura 1. “Surat kesiapan operasional dari operator akan menjadi dasar untuk penerbitan sertifikat bandara,” ujar seorang pejabat di Jakarta.
Namun, hingga Rabu (27/12) kemarin, surat kesiapan operasional dari PT Angkasa Pura 1 belum diterima oleh Kementerian Perhubungan. Ini juga menjadi alasan mengapa sertifikat bandara belum diterbitkan.
Bandara Kediri Tertunda: Alasan di Balik Penundaan Operasional Komersil
Sumber yang enggan disebutkan namanya menegaskan bahwa secara umum Bandara Dhoho sudah siap untuk beroperasi. Yang diperlukan hanyalah penyelesaian administrasi. “Kami akan terus memberikan pembaruan mengenai perkembangan ini,” jelasnya.
Jika sertifikat bandara sudah diterbitkan, rencananya hari ini (29/12) akan dilakukan penandatanganan tanggal operasional komersil antara Kementerian Perhubungan dan PT SDhI. Namun, dengan belum turunnya sertifikat, penandatanganan tersebut belum dapat dilaksanakan.
Meskipun sertifikat bandara belum diterbitkan, sudah ada dua maskapai, Super Air Jet dan Batik Air, yang memiliki izin untuk terbang di Bandara Dhoho. Super Air Jet akan membuka lima rute penerbangan, sementara Batik Air akan membuka tiga rute penerbangan. “Rutenya mencakup kota-kota besar di Indonesia,” ungkap sumber dari Jakarta.
Bandara Kediri Ditunda: Kendala Sertifikat Administratif Mempengaruhi Rencana Operasional
Sumber dari Jakarta menekankan bahwa Bandara Dhoho sudah siap secara umum untuk beroperasi. Penundaan terkait sertifikat ini sebagian besar disebabkan oleh aspek administratif, dimana Kementerian Perhubungan masih menunggu surat kesiapan operasional dari PT Angkasa Pura 1 sebagai dasar penerbitan sertifikat bandara.