Kota Kediri sedang menghadapi situasi ekonomi yang penuh tantangan dengan inflasi negatif sebesar -0,17 persen pada Agustus 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri melaporkan deflasi ini disebabkan oleh penurunan harga komoditas utama, terutama di sektor makanan, minuman, dan tembakau. Meskipun penurunan harga dapat terlihat positif, BPS menegaskan bahwa hal ini tidak selalu mencerminkan kondisi ekonomi yang sehat.
Deflasi Terbesar di Kediri: Komoditas Apa yang Turun Signifikan?
Kondisi ekonomi di Kota Kediri saat ini sedang menghadapi tantangan serius. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, terjadi inflasi negatif sebesar -0,17 persen pada Agustus lalu secara month to month (mtm). Pada Senin (2/9), Parjan, Kepala BPS Kota Kediri, menjelaskan bahwa deflasi ini disebabkan oleh penurunan harga berbagai komoditas, terutama di kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
“Pada Agustus lalu, banyak harga yang mengalami penurunan,” ujar Parjan dalam zoom meeting pada Senin (2/9). Dia menjelaskan bahwa kelompok makanan dan minuman berkontribusi besar terhadap deflasi ini dengan angka -0,22 persen. Penurunan harga yang paling signifikan terjadi pada bawang merah, yang memberikan kontribusi deflasi sebesar -24,98 persen. Selain bawang merah, komoditas lain seperti beras, daging, dan telur ayam juga mengalami penurunan harga, termasuk beberapa sayuran.
Namun, ada juga komoditas yang mengalami inflasi, seperti cabai rawit dengan angka 9,16 persen dan andil 0,04 persen, serta bahan bakar minyak dan emas perhiasan. Beberapa sayuran seperti mentimun, serta nasi dan lauknya juga menyumbang inflasi.
Parjan menekankan bahwa deflasi tidak selalu mencerminkan kondisi ekonomi yang sehat. Deflasi yang terjadi selama empat bulan terakhir tentunya berdampak pada pengusaha, sedangkan inflasi tinggi dapat membebani konsumen. “Jadi, meskipun harga turun, tidak berarti ekonomi dalam keadaan baik,” tegasnya.
Secara year on year (yoy), inflasi Agustus tercatat sebesar 1,33 persen, angka terendah dari Januari hingga Agustus 2024. Penyumbang utama inflasi masih berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,56 persen. Secara year to date (ytd), inflasi tercatat sebesar 0,44 persen.
Dampak Deflasi dan Inflasi di Kota Kediri: Tinjauan Ekonomi Agustus 2024
Deflasi yang tercatat di Kota Kediri pada Agustus 2024 menunjukkan penurunan harga komoditas, terutama bawang merah, beras, dan beberapa sayuran. Meskipun penurunan ini memberikan dampak langsung pada harga konsumen, tidak selalu berarti ekonomi berada dalam kondisi baik. Deflasi yang berkepanjangan dapat menandakan tantangan ekonomi yang lebih luas, terutama bagi pengusaha.