Example floating
Example floating
KediriOlahraga

Eno Mareta Ochienawan: Semangat Juangnya dalam Balap Sepeda dan Ambisinya untuk Meraih Medali Emas

×

Eno Mareta Ochienawan: Semangat Juangnya dalam Balap Sepeda dan Ambisinya untuk Meraih Medali Emas

Sebarkan artikel ini

MEMO, Kediri – Eno Mareta Ochienawan, seorang remaja berusia 14 tahun, telah menunjukkan semangat juang yang luar biasa dalam dunia balap sepeda. Dengan hanya dua tahun pengalaman dalam olahraga ini, Eno berhasil meraih medali perak dan perunggu dalam Kejuaraan Provinsi Balap Sepeda. Ia memiliki motivasi yang kuat untuk meraih medali emas dan terus bangkit meski sering menghadapi tantangan dan rintangan

Kisah Perjalanan Seorang Remaja Berbakat dalam Dunia Balap Sepeda yang Menantang

Latihan Keras Menjadi Makanan Sehari-hari Bagi Eno Mareta Ochienawan

Eno Mareta Ochienawan begitu bersemangat sambil menunjukkan dua medali di tangannya. Medali perak dan medali perunggu yang berhasil diraihnya dari Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Balap Sepeda yang diselenggarakan oleh Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jatim. Eno berhasil naik podium dalam dua nomor perlombaan sekaligus, yaitu individual road race (IRR) dan criterium, dalam kategori women pra-youth usia 13-14 tahun.

Meskipun masih berusia muda, Eno sudah sangat tertarik dengan hobinya, yaitu balap sepeda. Dia mulai menggeluti olahraga ini dua tahun yang lalu, tepat setelah lulus dari sekolah dasar. Seorang kerabatnya memperkenalkannya pada balap sepeda, seorang pegiat balap sepeda juga.

“Saya di rumah juga tidak punya kegiatan. Saat mencari kegiatan, saya memutuskan untuk ikut latihan,” ucapnya sambil tersenyum malu, mengingat pertama kali dia terlibat dalam olahraga balap sepeda.

Eno terlihat sedikit malu ketika menceritakan kisahnya. Sebagai siswi kelas 8 di SMP Negeri 5 Kediri, dia terlihat tenang. Namun, semangatnya saat naik sepeda tidak pernah diragukan. Dia sangat menyukai kategori balap sepeda gunung atau MTB race yang menurutnya sangat menantang.

“Balapan cross country di pegunungan sangat menarik. Melalui jalur berlumpur dan turunan berbatu,” ceritanya mengenai salah satu cabang olahraga balap sepeda favoritnya.

Karena medan yang berbatu, sering kali Eno terjatuh dari sepedanya. Misalnya saat salah mengambil jalur atau tidak dapat mengendalikan sepeda saat melintasi turunan yang curam. Setiap kali jatuh, dia memiliki cara sendiri untuk memulihkan semangatnya.

“Saya berkata pada diri sendiri, saya telah berlatih begitu lama, apakah saya akan menyerah hanya karena ini?” ujarnya sambil mengatakan bahwa dia tidak pernah menyerah setiap kali jatuh dari sepeda.

Eno mengakui bahwa kemenangannya dalam perlombaan yang diadakan di Kota Probolinggo pada 24-25 Juni 2023 adalah awal perjalanan yang baru baginya. Masih ada banyak target yang ingin dicapainya, yang terus memotivasinya untuk tidak malas berlatih.

Sebagai atlet, Eno menyadari bahwa berlatih tidaklah mudah. Meskipun dia adalah seorang atlet balap sepeda, dia harus menjalani berbagai latihan fisik secara konsisten setiap hari.

“Latihan terus setiap hari, kecuali hari Jumat untuk pemulihan. Senin latihan beban, Selasa kekuatan, Rabu kelenturan, Kamis bersepeda di jalan, Sabtu dan Minggu juga bersepeda di jalan,” jelaskannya, merincikan jadwal latihan yang padat yang harus dilakukan setiap hari.

Eno mengakui bahwa rasa lelah dan malas sering kali menghalanginya. Namun, ada satu hal yang selalu menjadi pengingatnya. Pengingat untuk terus berlatih dan mengayuh sepedanya.

“Saya ingin mendapatkan medali emas,” katanya tegas.

Sebagai anak pertama dari pasangan Onnie Ochienawan dan Susilowati, Eno kembali bersemangat saat mengingat impian tersebut. Dia yakin bahwa dia dapat menjadi juara dalam perlombaan-perlombaan yang belum pernah dia ikuti.

“Di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) bulan September mendatang, saya ingin mendapatkan medali emas dalam kategori XC (cross-country),” harap remaja putri yang juga pernah menjalani taekwondo tersebut.

Eno Mareta Ochienawan adalah contoh nyata dari kekuatan semangat dan keuletan dalam mengejar impian. Dalam waktu singkat, ia telah mengukir prestasi dalam balap sepeda dan menunjukkan kemampuannya yang luar biasa. Dengan latihan keras sebagai makanan sehari-harinya, Eno terus berjuang untuk mencapai medali emas yang menjadi impian dan motivasinya. Dengan semangat yang tak pernah padam, dia adalah sosok yang menginspirasi bagi banyak orang yang ingin meraih kesuksesan dalam olahraga dan kehidupan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *