Kediri, Memo
Sebanyak 2.155 Keluarga Rawan Stunting (KRS) di Kota Kediri menerima bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan monitoring langsung agar proses penyalurannya berjalan tertib dan lancar
Moh. Ridwan Kepala DKPP mengatakan bantuan pangan ini berasal dari cadangan pangan pemerintah yang didistribusikan untuk tahap 1 batch-5 Tahun 2024. Penyaluran bantuan pangan ini dilakukan sebagai upaya preventif serta mendorong peningkatan kesehatan dan kesejahteraan keluarga rawan stunting.
Ridwan menyebut data penerima bantuan tersebut sesuai dengan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). “Sasaran bantuan ini adalah untuk keluarga rawan stunting sehingga dengan adanya bantuan ini angka stunting di Kota Kediri diharapkan bisa ditekan dan mengurangi jumlah keluarga rawan stunting,” jelasnya.
Penyaluran bantuan pangan tersebut dilakukan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dengan rincian penerima yaitu Kecamatan Mojoroto sebanyak 707 KRS, Kecamatan Pesantren sebanyak 953 KRS dan Kecamatan Kota sebanyak 495 KRS. Bantuan Pangan untuk KRS tersebut berisi 1 kilogram daging ayam dan 10 butir telur.
Selain bantuan pangan dari Bapanas, Ridwan menambahkan dalam hal penanganan stunting Pemerintah Kota Kediri melalui DKPP telah melakukan beberapa langkah intervensi dalam percepatan penurunan stunting.
Upaya tersebut antara lain bantuan pangan untuk balita stunting berupa bahan pokok seperti beras, minyak, telur, kacang hijau serta pemberian olahan ikan.
“Ini sudah kita lakukan semuanya dan bantuan ini untuk satu anak balita mendapat bantuan tiga kali yakni bulan Mei, Juni, Juli dan kita berikan secara berturut-turut,” ujarnya.
Dengan upaya yang dilakukan, Ridwan berharap bisa memenuhi gizi khususnya protein hewani untuk keluarga rawan stunting serta mengurangi dan menekan angka stunting di Kota Kediri.
“Semoga dengan bantuan pangan ini, para orang tua yang memiliki balita stunting bisa kreatif dan inovatif untuk mengolah bahan pangan menjadi olahan yang menarik bagi anak sehingga bisa menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas,” pungkasnya. (AD)