Nganjuk, MEMO
Kegiatan rehab dan pembangunan sarana fisik gedung pendidikan milik pemerintah dari jenjang SD dan SMP di Kabupaten Nganjuk terus digenjot Hal itu adalah wujud bagian dari peran pemerintah dalam rangka peningkatan sarana prasarana serkolah untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar ( KBM) agar lebih optimal.
Untuk kegiatan tahun ini pemerintah pusat telah menggelontorkan pagu anggaran yang bersumber dari APBN cukup fantastis yaitu mencapai Rp 42 milyar lebih atau hampir mendekati angka Rp 43 milyar. Dari jumlah dana tersebut dialokasikan untuk rehab dan pembangunan gedung SD sebanyak 56 unit sebesar Rp 39 milyar lebih. Sedangkan untuk 20 unit gedung SMP Negeri dialokasikan sebesar Rp 17 milyar lebih.
Dari data yang berhasil dihimpun, jenis kegiatan yang sudah ditetapkan oleh Dinas pendidikan ( Disdik) Nganjuk bervariasi. Artinya jenis kegiatan di SD dan SMP tidak sama. Untuk jenis kegiatan di SD ada 9 item pekerjaan diantaranya rehab ruang kelas, perpustakaan, ruang UKS, toilet, ruang guru dan rehab ruang kepala sekolah. Selain itu juga ada tiga jenis kegiatan pembangunan. Yaitu pembangunan ruang UKS, perpustakaan dan pembangunan ruang lab komputer.
Sementara untuk jenis kegiatan rrehab dan pembangunan gedung SMP tercatat ada 14 item. Diantaranya rehab dan pembangunan ruang perpustakaan, ruang lab IPA dan komputer, ruang UKS serta rehab dan pembangunan toilet (jamban). Untuk pekerjaan rehab saja terdiri dari rehab ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru dan ruang tata usaha (TU).
” Dari jumlah seluruh lembaga SD dan SMP sudah hampir 60% tergarrap baik dikerjakan secara swakelola atau melibatkan rekanan,” terang Kepala Dinas Pendidikan. Nganjuk,Sopingi.
Sisanya masih kata Sopingi akan dikerjakan tahun berikutnya Karena masih banyak fisik gedung yang perlu jadi skala prioritas. ” Hasil survey dilapangan dan laporan dari bawah masih banyak atap gedung sekolah yang masih menggunakan asbes. Termasuk sarana sanitasi juga masih banyak perlu perhatian,” paparnya.
Dengan perbaikan dan pembangunan fisik gedung sekolah ini masih kata Sopingi diharapkan mampu mendukung KBM lebih maksimal. “” Kalau tempat belajarnya layak maka akan membuat nyaman para guru dan siswa dalam melaksanakan belajar menggajar,” pungkasnya. (adi)