Example floating
Example floating
Nganjuk

Dibakar di Tengah Malam! Peternak Keok, Tonton Bagaimana Mereka Selamat!

×

Dibakar di Tengah Malam! Peternak Keok, Tonton Bagaimana Mereka Selamat!

Sebarkan artikel ini
Dibakar di Tengah Malam! Peternak Keok, Tonton Bagaimana Mereka Selamat!
Dibakar di Tengah Malam! Peternak Keok, Tonton Bagaimana Mereka Selamat!

MEMO

Kebakaran kandang di Kota Angin semakin menjadi perhatian utama masyarakat. Kasus terbaru, pada hari Minggu (16/10), dua kandang sapi di Desa Babadan, Patianrowo, dan Kelurahan/Kecamatan Tanjunganom menjadi mangsa si jago merah.

Dalam peristiwa dramatis ini, api mengamuk dengan cepat, menghanguskan kandang serta peralatan ternak. Namun, upaya heroik warga dan petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api, meskipun dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Simak kesimpulan artikel ini untuk memahami lebih dalam kronologi dan akibat dari kejadian tragis ini.

Kronologi Terbakarnya Dua Kandang Sapi di Kota Angin yang Menyita Perhatian

Kebakaran kandang akibat menyalakan diang semakin marak terjadi di Kota Angin. Pada Minggu (16/10) lalu, si jago merah melahap dua kandang sapi yang lokasinya berada di Desa Babadan, Patianrowo; dan Kelurahan/Kecamatan Tanjunganom.

Kejadian kebakaran pertama terjadi pada kandang milik Isman, yang berusia 60 tahun, seorang warga Kelurahan/Kecamatan Tanjunganom. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30. Menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Nganjuk, Sujito, api berasal dari pembakaran sampah yang digunakan untuk diang ternak. “Api masuk ke dalam kandang karena tertiup angin,” ujar Sujito.

Karena di dalam kandang terdapat jerami kering yang sangat mudah terbakar, si jago merah dengan cepat berkobar dan merambat ke kayu serta peralatan tani yang ada di sekitarnya. Isman, yang menyadari bahwa kandangnya terbakar, segera berupaya menyelamatkan ternaknya.

Warga setempat juga ikut membantu memadamkan api yang mengamuk tersebut. Tak berapa lama kemudian, petugas Damkarmat tiba di lokasi untuk mengatasi kebakaran.

Tidak hanya kandang milik Isman yang menjadi sasaran amukan api. Pada malam hari, petugas pemadam kebakaran berangkat dari markasnya untuk memadamkan kebakaran kandang sapi milik Ahmad Jamzuri, yang berusia 49 tahun, seorang warga Desa Babadan, Kecamatan Patianrowo.

Peristiwa yang menggegerkan warga terjadi pada pukul 23.00. Warga sekitar sempat cemas karena api hampir merembet ke rumah korban, karena jaraknya hanya sekitar 10 meter dari kandang sapi.

Upaya Pahlawan Kota Angin Selamatkan Ternak dan Pulihkan Kerugian

Api yang melalap dengan sangat besar memaksa petugas pemadam kebakaran harus berulang kali mengisi air untuk memadamkannya. Upaya pemadaman memakan waktu hingga dua jam. “Saat petugas datang, api masih membara. Hampir separuh kandang sudah terbakar,” ungkap Sujito.

Kandang milik Jamzuri sulit dipadamkan karena angin yang sangat kencang di Desa Babadan, Patianrowo. Meskipun akhirnya api bisa dipadamkan, kandang tersebut hangus terbakar. Namun, ternak milik korban selamat dari kebakaran. Diduga api yang melahap kandang berasal dari diang yang tertiup angin.

Damkarmat mengirimkan satu unit mobil pemadam. Karena api sulit dipadamkan, petugas harus dua kali mengambil air untuk memadamkan kebakaran kandang tersebut. Akibat kejadian ini, kerugian yang dialami oleh Jamzuri diperkirakan mencapai sekitar Rp 50 juta.

Kebakaran Kandang di Kota Angin: Api yang Mengamuk dan Kerugian Mencapai Jutaan Rupiah

Kerugian akibat kebakaran ini tidak bisa dianggap sepele. Isman dan Jamzuri mengalami kerugian besar, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Pemadaman yang intensif dan kerjasama masyarakat telah membantu mencegah tragedi yang lebih besar, seperti merembetnya api ke rumah-rumah di sekitar kandang.

Meski demikian, kejadian ini tetap menjadi pengingat penting akan bahaya kebakaran dan perlunya tindakan pencegahan yang lebih baik di lingkungan peternakan. Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya peran petugas pemadam kebakaran dalam melindungi masyarakat dari bencana serupa.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *