Kediri, Memo
Kedua pegawai Pemerintah Kabupaten mendapatkan reward dari Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Reward ini diberikan karena mereka berani menunjukkan cara menggunakan udeng atau ikat kepala Khas Kabupaten Kediri saat apel HUT ke-1218.
Adalah Khuderi Hartanto asal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Huda Ashari dari satuan Pemadan Kebakaran Kabupaten Kediri yang mendapatkan reward dari bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu.
Menurut Khuderi, keberhasilannya dalam memakai udeng ini karena seringnya mencoba. Alasan inilah yang membuatnya percaya diri untuk menunjukkan kepada seluruh peserta apel bagaimana tata cara yang benar menggunakan udeng yang diberi nama Jayabhaya ini.
“Kalau belum bisa, harus terus berlatih. Kalau setiap hari memakai udeng (Jayabhaya) dengan sendiri (bentuknya) akan maksimal,” terangnya.
Kesulitannya, kata Khuderi, terletak pada beberapa aksen seperti membentuk aksen gunungan dan pecut. Karena aksen inilah yang menjadi ciri Khas dari udeng yang merupakan bagian penting dari pakaian Khas Kabupaten Kediri yang baru dilaunching Mas Dhito 25 Marer 2022 lalu.
Meski demikian, sebelum apel dirinya pula yang membatu teman-teman dalam satuan kerjanya untuk mengenakan Udeng Jayabhaya ini. Dengan semangat inilah Khuderi mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta memakai udeng tersebut agar terus lestari.
Setali tiga uang dengan Khuderi, Huda Ashari yang gagal menunjukkan cara memakai Udeng Jayabhaya saat apel, juga mengajak masyarakat untuk melestarikan udeng tersebut.
Dirinya mengaku kegagalannya saat itu disebabkan karena pihaknya masih mencoba sekali. Namun demikian, Mas Dhito tetap memberikan reward karena keberaniannya.
“Hanya belajar waktu pagi, terus mencoba dari temen BPBD (Khuderi) yang bisa itu. Dan akan terus mencoba memakai udeng Khas Jayabhaya,” tandasnya.
Reward kepada dua pegawai ini diberikan Mas Dhito sebagai bentuk apresiasi karena kemauan dan cintanya dalam nguri-nguri kekayaan budaya Kabupaten Kediri ini.
Mas Dhito juga menjelaskan, kedepannya masih akan dirumuskan apakah udeng ini akan dibuat dalam bentuk yang tinggal pakai seperti blangkon atau tetap dengan manual.
“Masih kita rumuskan, karena ketika kita buat seperti blangkon yang tinggal pakai, ditakutkan lambat laun udeng ini akan punah karena tidak ada yang mengerti bagaimana cara memakainya,” tegas Mas Dhito pada Jumat, (1/4/2022)
Sebelumnya, Mas Dhito membuat tantangan kepada seluruh SKPD untuk menggunakan ikat kepala atau Udeng Jayabhaya khas Kabupaten Kediri saat apel memperingati HUT Kabupaten Kediri yang ke – 1218.
Kemudian, Mas Dhito memberikan apresiasi kepada Khuderi. Orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini menuturkan, dengan dilaunchingnya baju sekaligus udeng khas ini membuat banyak orang harus saling bantu untuk mengenakan udeng ini.
“Kadiri Raya Mukti, Hayo Gumregah Nyawiji. Kediri sejahtera, ayo bangkit bersama. Dengan keguyuban, dengan hal kecil. Dengan udeng saja menandakan bahwa kita tidak bisa hidup sendiri,” terangnya saat apel.
Untuk itu Mas Dhito mengajak seluruh peserta apel dan masyarakat Kabupaten Kediri untuk bersatu membangun Kabupaten Kediri. Kedepan, Kabupaten Kediri ini akan menghadirkan inovasi-inovasi di pariwisata, budaya dan kesenian dengan pakaian khas Kabupaten Kediri. ( Adv / Kominfo )