Kediri, Memo
Pemerintah Kabupaten Kediri memberikan pelatihan kepada remaja putus sekolah. Melalui Dinas Sosial remaja tersebut dibekali pemantapan dan bimbingan sosial sebelum menjalani pelatihan keterampilan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Bina Remaja (PSBR) Provinsi Jatim.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinsos Kabupaten Kediri, Slamet Turmudi menjelaskan peserta pelatihan usia remaja ini akan dikirim ke UPT PSBR yang akan mengikuti pelatihan selama 6 bulan dengan berbagai program keahlian seperti menjahit, bordir, las, hingga otomotif.
Pelatihan ini dilakukan dalam 2 angkatan dalam satu tahun. Di angkatan pertama tahun ini, Dinsos telah mengirimkan 35 peserta yang telah melalui tahapan seleksi oleh Dinsos.
Tahapan seleksi ini didapatkan dari 159 peserta yang diprioritaskan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). “Kita sudah seleksi remaja-remaja yang putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan ke jenjang perkuliahan untuk mengikuti berbagai macam program pelatihan dari Provinsi,” terang Slamet pada Senin (17/1/2022).
Program ini, lanjut Slamet juga dalam rangka mewujudkan visi dan misi Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono atau yang kerap disapa Mas Dhito itu dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di berbagai lini masyarakat Kabupaten Kediri.
Lebih lanjut Slamet menerangkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri mempunyai harapan besar terhadap remaja penerima manfaat pelatihan tersebut. Pasalnya selain pelatihan yang diberikan, nantinya Pemkab juga akan terus melakukan monitoring hingga pendampingan dan penyediaan pasar untuk penerima manfaat tersebut.
“Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Nantinya kami (Pemkab Kediri) akan membantu perkembangan usahanya, mencari pasar bersama-sama agar pelatihan tersebut tidak percuma,” urainya.
Selanjutnya, sepulang dari pelatihan ini penerima manfaat akan dibekali peralatan untuk pengembangan usaha sesuai dengan pelatihan yang mereka dapatkan. Selain itu, mereka juga mendapatkan pendidikan mental dan spiritual. Sehingga nantinya penerima manfaat ini akan menjadi pengusaha yang mandiri dan tak mudah menyerah dalam menjalankan usahanya.
“Mental enterpreuner harus juga siap. jangan sampai usaha menjalani usahanya menyerah di tengah jalan,” tandasnya.
Bulan ini 35 penerima manfaat tersebut akan dikirimkan ke 3 UPT PSBR Provinsi dengan rincian 7 orang UPT PSBR Bojonegoro, 15 orang UPT PSBR Blitar, dan 13 orang lain dikirimkan ke UPT PSBR jombang.
Salah satu peserta, Faldzah Syadwina, mengaku siap mengikuti pelatihan selama 6 bulan dan berangkat ke UPT PSBR Blitar pada Kamis (13/1/2022). Dirinya berharap Mas Dhito dan jajarannya terus memberikan program-program pelatihan untuk pengembangan SDM di usia produktif seperti dirinya.
“Semoga remaja-remaja di Kabupaten Kediri ini akan lebih banyak lagi yang mendapatkan program semacam ini agar memiliki kemampuan dan ketrampilan yang lebih,” ujar wanita asal Desa Doko, Kecamatan Ngasem ini.