Example floating
Example floating
KediriPolitik Birokrasi

Bandara Dhoho Kediri Bebaskan Biaya Sewa, UMKM Bersiap Ekspansi

×

Bandara Dhoho Kediri Bebaskan Biaya Sewa, UMKM Bersiap Ekspansi

Sebarkan artikel ini
Bandara Dhoho Kediri Bebaskan Biaya Sewa, UMKM Bersiap Ekspansi
Bandara Dhoho Kediri Bebaskan Biaya Sewa, UMKM Bersiap Ekspansi

MEMO kediri

Pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat bernafas lega dengan kebijakan bandara yang membebaskan biaya sewa selama enam bulan pertama. Dalam upaya mendukung UMKM, Kabupaten Kediri bersiap menjual produk-produk unggulan di bandara, termasuk makanan, minuman, kerajinan, dan kopi olahan.

Simak informasi lengkap mengenai peluang emas ini serta strategi para pelaku UMKM untuk memasarkan produk di bandara internasional.

UMKM Kabupaten Kediri Jualan di Bandara Tanpa Biaya!

Para pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berencana berjualan di bandara dapat merasa lega karena selama enam bulan pertama, mereka tidak akan dikenai biaya sewa.

Mamiek Amiyati, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Kopusmik) Kabupaten Kediri, menjelaskan, “Pihak bandara memberikan kami pembebasan biaya sewa selama enam bulan pertama.”

Sebagaimana diketahui sebelumnya, pemerintah kabupaten sedang mempersiapkan produk UMKM untuk dijual di bandara. Rencananya, akan ada tiga jenis produk yang akan tersedia, yakni makanan dan minuman (mamin), kerajinan (craft), dan kopi olahan.

Proses kurasi telah dilakukan untuk mamin dan kopi olahan. Sebanyak 70 produk mamin dan 10 produk kopi olahan telah siap untuk dijual. Sementara itu, produk craft masih dalam proses kurasi.

Jika tidak ada perubahan jadwal, produk-produk tersebut akan mulai dijual pada tanggal 1 Februari mendatang. Penjualan akan dilakukan di tiga stan yang berlokasi di Bandara Internasional Dhoho Kediri, khususnya di terminal umum.

Produk Unggulan UMKM Kediri di Bandara

Untungnya, pada tahap awal, para pemilik UMKM tidak perlu membayar biaya sewa. Mereka diberikan waktu enam bulan sebelum PT Angkasa Pura I membahas tarif sewa yang harus dibayarkan oleh pemilik UMKM.

Mamiek menambahkan, “Rincian harga sewa akan dibahas lebih lanjut.”

Mamiek berharap agar pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang ini dengan baik. Dengan produk mereka dijual di bandara, besar kemungkinan produk tersebut akan dikenal oleh masyarakat luas, tidak hanya di Kabupaten Kediri tetapi juga di luar daerah.

“Terutama karena bandara ini akan digunakan untuk penerbangan internasional,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mamiek berharap agar UMKM terus melakukan perbaikan, khususnya dalam meningkatkan kualitas produk. Sebagai catatan, stan craft tidak hanya diisi oleh UMKM lokal, tetapi juga oleh 12 daerah di sekitar Gunung Wilis.

Oleh karena itu, produk UMKM Kediri harus memiliki kualitas yang unggul agar tidak tergeser oleh produk dari daerah lain yang lebih baik.

“Kami telah memberikan pembekalan agar produk memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” tutupnya.

Optimalkan Peluang Bisnis di Bandara: UMKM Kediri Bersiap Jualan Tanpa Biaya Sewa Selama Enam Bulan

Dalam menghadapi peluang emas di bandara, UMKM Kabupaten Kediri dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan tidak dipungut biaya sewa selama enam bulan pertama. Sebanyak 70 produk mamin dan 10 produk kopi olahan siap dijual, dengan rencana penjualan dimulai pada 1 Februari di Bandara Internasional Dhoho Kediri.

Meski demikian, tantangan ada pada produk craft yang masih dalam tahap kurasi. Para pelaku UMKM diingatkan untuk terus berbenah, meningkatkan kualitas produk, dan siap bersaing dengan produk dari daerah lain. Pembekalan telah diberikan agar produk memiliki nilai jual yang lebih tinggi, mengingat bandara ini akan menjadi pintu gerbang penerbangan internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *