Kediri, Memo
Digelarnya All Indonesia Koi Show ke-19 di Kabupaten Kediri memunculkan banyak efek. Utamanya di sektor perikanan dan pariwisata.
Hal ini disampaikan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melalui Penjabat Sekretaris Daerah, Adi Suwignyo usai menyerahkan hadiah kepada pemenang pada ajang tersebut.
Dari pantauannya, kamar hotel di sekitar Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) telah penuh imbas banyaknya peserta yang mengikuti event tahunan bagi pecinta koi ini.
“Hotel di kawasan SLG penuh, juga hotel di kawasan Jalan Erlangga,” kata Wignyo, Minggu (18/12/2022).
Menurutnya, hal ini juga bakal mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) di sektor pariwisata lantaran banyak event-event yang digelar di Bumi Panjalu.
Dengan demikian, pengunjung akan tertarik untuk melihat langsung potensi yang ada di Kabupaten Kediri. “Termasuk Gunung Kelud dan Wilis, juga Gereja Puhsarang hingga kuliner khas Kabupaten Kediri,” kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri itu.
Usai kontes koi yang memamerkan lebih dari 3000 ekor koi berkualitas ini, Wignyo berharap akan ada lagi event serupa yang lebih besar di gelar di Kabupaten Kediri.
Tak hanya event, sebelumnya Mas Dhito (sapaan akrab Bupati Hanindhito) juga mendorong pengembangan koi yang ada diwilayahnya dengan berbagai program.
Program yang dimaksud ini berupa pembinaan dan pendampingan bahkan mencetak koi khas Kabupaten Kediri. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nur Hafid.
Dengan usainya All Indonesia Koi Show Ke-19 yang digelar dari 16 hingga 18 Desember 2022 tersebut, pihaknya berencana memanggil kembali juri-juri dalam ajang ini untuk memberikan pendampingan kepada pembudidaya koi lokal.
“Kita akan tindak lanjuti dengan pembinaan-pembinaan, kita juga minta tim juri untuk datang ke Kediri membina bagaimana membuat ikan-ikan (koi) yang bagus,” ungkapnya.
Nur Hafid juga menambahkan, selain pendampingan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kediri juga akan memberikan bantuan stimulan berupa indukan koi impor kepada pembudidaya yang tersebar di 26 kecamatan.
Yang mana diharapkan indukan yang didatangkan langsung dari Jepang ini dapat disilangkan dengan koi lokal untuk mencetak gen asli Kabupaten Kediri.
“Nantinya, bantuan induk ini akan disilangkan dengan koi lokal,” pungkasnya.
Adapun piala yang diperebutkan dalam ajang ini yakni 3 piala utama dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Piala Gubernur, dan Piala Bupati Kediri. Ditambah lagi 100 kategori lain yang juga menyemarakkan acara tersebut.