Kediri, Memo
Dihadapan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri, Bupati Hanindhito Himawan Pramana rela ditarik oleh para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lapangan.
Momen itu terjadi saat bupati muda saat mengikuti perlombaan tarik tambang bersama para kepala dinas dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) Ke-39 di lapangan Pemkab Kediri, Jumat (9/9/2022) pagi.
Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri itu menyampaikan keterlibatannya dalam perlombaan itu menunjukkan tidak adanya jarak antara bupati dengan kepala SKPD dan jajaran pegawai di lingkungan Pemkab Kediri.
“Harapannya tentu tidak boleh berjarak antara kepala daerah dalam hal ini saya selaku bupati dengan jajaran saya kepala dinas,” kata Mas Dhito.
Momen kebersamaan itu sangat dibutuhkan di dalam pemerintahan untuk melayani masyarakat. Melalui kebersamaan, jalannya pemerintahan dalam menjalankan roda pembangunan akan lebih maksimal.
Sebagaimana dalam perlombaan yang diikuti pagi itu, Mas Dhito bersama kelompoknya saling tarik menarik dengan kelompok lain. Meski terlihat adu kuat, perlombaan tarik tambang itu mengajarkan tentang kekompakan, kebersamaan antar individu dan solidaritas.
Begitu pula dalam mengikuti lomba memindahkan tepung secara estafet melewati atas kepala. Meski bermandikan tepung, Mas Dhito bersama para kepala dinas dan peserta lomba yang lain dari tiap SKPD tetap merasakan kebahagiaan.
“Tujuan saya menjadi seorang kepala daerah bukanlah untuk disegani ataupun ditakuti tapi untuk dicintai oleh kepala dinas-kepala dinas saya,” ungkap Mas Dhito.
Perlombaan yang diadakan pagi itu, menurut Mas Dhito masih berkaitan dengan Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Karena padatnya kegiatan, perlombaan itu digelar bertepatan dengan peringatan Haornas 2022.
“Harapannya setelah ini akan dibuat lomba yang betul-betul memang sifatnya olahraga baik itu badminton, bulutangkis atau apapun itu yang bersifat kompetisi antar kepala SKPD,” pungkasnya.
Usai perlombaan secara berkelompok selesai, Mas Dhito bersama kepala SKPD secara individu mengikuti lomba makan biskuit yang diletakkan di wajah tanpa dipegang. Perlombaan itu pun menjadi penghujung acara sebelum akhirnya ditutup dengan penyerahan hadiah bagi para pemenang.