Nganjuk, MEMO
Di tengah dinamika persoalan yang dihadapi petani horti di Kabupaten Nganjuk tampaknya mampu menyedot perhatian kalangan dewan pusat, propensi dan daerah.Setumpuk keluhan petani horti mungkin tidak jauh beda dengan petani tanaman pangan diantaranya masalah pupuk subsidi langka,harga panen merosot, obat pertanian mahal, serangan hama tikus meluas, minimnya bantuan pemerintah termasuk lemahnya pendampingan dari petugas penyuluh.
Beragam keluhan tersebut disampaikan oleh tiga petani horti saat mengikuti acara Bimtek di aula pertemuan Hotel Ratu Begadung pada hari Kamis (15/9).Ketiga petani tersebut yaitu Andika petani melon asal Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom, Dedik Setiawan petani jagung asal Desa Dadapan ,Ngronggot dan Parno petani bawang merah asal Sukomoro.
Menangkap keluhan petani tersebut, tiga petugas partai dari PDIP yaitu Ir.Mindo Sianipar ( anggota Komisi lV DPR RI ), Ida Bagus Nugroho ( DPRD Propensi Jawa Timur ) dan Tatit Heru Tjahjono ( Ketua DPRD Nganjuk) berdialog langsung dengan kelompok petani horti yang dikemas dalam acara bimbingan teknis dengan mengangkat tema peningkatan kapasitas petani/ pelaku usaha hortikultura.
Tatap muka dengan petani diadakan di ruang pertemuan Hotel Ratu Begadung tersebut juga dihadiri Direktur Buah dan Sayur pusat, Dinas Pertanian Nganjuk juga pelaku usaha tanaman horti setempat.
‘ Keberhasilan petani itu bukan berada di hulu tapi di hilir, maka ini menjadi tanggung jawab bersama untuk bisa mencari jaringan di tingkat hilir untuk kesejahteraan petani,” papar Mindo Sianipar.