Pemberian Air Susu Ibu (ASI) adalah hal yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Dalam upaya untuk menyampaikan informasi yang jelas dan mengatasi berbagai mitos seputar ASI, Tim Penggerak PKK Kota Kediri, Jawa Timur, telah memberikan edukasi yang sangat berharga.
Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar, memberikan tips dan penjelasan yang mendalam dalam acara “Tips Jitu Menyusui Anti-Drama”. Inilah rangkuman dari tiga alinea terpenting dalam artikel ini.
Fakta Penting untuk Ibunda: ASI dan Mitos yang Membayangi
Tim Penggerak PKK Kota Kediri, Jawa Timur, memberikan pendidikan mengenai pemberian air susu ibu (ASI) sesuai standar tanpa drama, guna memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang memadai dan mencegah stunting.
Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar, menyoroti pentingnya memberikan ASI dalam pertumbuhan anak. Terkadang, pemberian ASI melibatkan situasi yang dramatis, oleh karena itu, ia memberikan saran-saran dalam acara berjudul “Tips Jitu Menyusui Anti-Drama”.
Menurut Bunda Fey, yang juga seorang Konselor Laktasi berstandar WHO, wanita hamil harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan untuk berhasil dalam memberikan ASI. Ada beberapa mitos yang mungkin menghambat pemberian ASI eksklusif, padahal ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi.
Salah satu mitos yang perlu dipecahkan adalah anggapan bahwa ASI tidak mencukupi. Faktanya, ASI diproduksi sesuai dengan permintaan, jadi semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang diproduksi.
Mitos kedua adalah mengenai ukuran payudara. Ukuran payudara tidak berpengaruh terhadap kemampuan memberikan ASI. Mitos ketiga berkaitan dengan kekhawatiran bahwa bentuk payudara akan berubah setelah menyusui.
Padahal, yang mengubah penampilan payudara adalah kehamilan, bukan saat menyusui. Keindahan payudara lebih dipengaruhi oleh faktor keturunan dan usia.
Mitos terakhir yang perlu dibongkar adalah anggapan bahwa menyusui itu merepotkan. Kenyataannya, menyusui jauh lebih praktis karena bisa dilakukan kapan saja, tanpa perlu botol dan peralatan khusus, serta tidak perlu mengukur jumlahnya.
Ukuran Payudara dan Penampilan: Mitos ASI yang Harus Dilupakan
Ferry Silviana Abu Bakar menekankan bahwa proses menyusui mungkin tidak selalu mudah, tetapi pasti bisa dilakukan. ASI memiliki manfaat yang sangat banyak, dengan nutrisi yang lengkap dan tak tertandingi oleh susu formula.
Bunda Fey juga menjelaskan bahwa ASI yang keluar pertama kali, yang disebut kolostrum, sangat kaya akan nutrisi. Kolostrum mengandung banyak antibodi, sel darah putih, pencahar, faktor pertumbuhan, dan vitamin A.
Selain manfaat nutrisi, proses menyusui juga memiliki dampak psikologis positif bagi ibu dan bayi. Ini menciptakan ikatan emosional antara ibu dan bayi, memperkuat hubungan kasih sayang, mengurangi stres bagi ibu, dan membuat bayi jarang menangis.
Dalam hal pertumbuhan, bayi yang diberi ASI biasanya memiliki hasil lebih baik dalam tes kecerdasan saat mereka masih anak-anak.
Ferry Silviana Abu Bakar juga berbagi tips tentang cara yang benar untuk meletakkan bayi saat menyusui. Pertama, pastikan dagu bayi dekat dengan payudara. Kedua, pastikan posisi telinga, tangan, dan kaki bayi sejajar. Ketiga, ibu harus duduk dengan nyaman sambil memeluk bayinya. Keempat, pastikan mulut bayi terbuka lebar dan menelan sekitar 2/3 bagian payudara.
Ia menekankan bahwa jika peletakan payudara benar, putingnya tidak akan lecet. Namun, jika terjadi lecet, itu adalah hal yang wajar, dan perlu dilakukan evaluasi. Ibu tidak boleh mudah menyerah dalam memberikan ASI kepada anak-anaknya.
Menyingkap Mitos seputar ASI: Fakta yang Perlu Anda Ketahui
Alinea ketiga menyoroti mitos terakhir, yaitu anggapan bahwa menyusui itu merepotkan. Namun, Ferry Silviana Abu Bakar menekankan bahwa menyusui sebenarnya lebih praktis, karena bisa dilakukan kapan saja tanpa peralatan khusus.
Ia juga menekankan manfaat besar dari ASI, yang meliputi kandungan gizi yang kaya. ASI yang pertama kali keluar, kolostrum, memiliki nutrisi yang sangat berharga. Proses menyusui juga memiliki dampak psikologis positif bagi ibu dan bayi, menciptakan ikatan emosional yang kuat.