Nganjuk, MEMO
Antisipasi terjadi penyebaran virus covid 19 varian umicron dilingkungan sekolah, SMPN 1 Prambon selama empat hari terakhir ini menghentikan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Artinya seluruh siswa untuk sementara belajar jarak jauh di rumah saja.
” Mengingat ada sebagian siswa yang mengalami tanda tanda covid , untuk itu kita minta ijin ke dinas untuk lockdown dulu sampai kondisi membaiik,” terang Kepala Sekolah SMPN 1 Prambon, M.Abdulloh Alwi saat dihubungi lewat telpon selularnya.
Tidak hanya dikalangan siswa saja yang mengalami tanda tanda covid, tapi ada salah satu guru juga sudah melakukan isolasi mandiri ( Isoman) di rumah. ” Meskipun anak anak yang mengalami flu,demam dan bersin bersin belum menjalani swap , tapi kita antisipasi sendiri dengan cara lockdown sementara,” jelas Bang Alwy panggilan akrap Kasek SMPN 1 Prambon ini.
Langkah cepat seperti ini masih kata dia demi keamanan bersama. ” Sampai pasca lockdown , kita monitor terus perkembangan kesehatan anak anak yang mengalami flu pilek dan demam. Kalau mereka sudah membaik maka belajar tatap muka 50% akan kita aktifkan kembalii, dengan catatan sudah mendapat persetujuan dari dinas, ” imbuhnya.
Di wilayah Kecamatan Prambon ternyata tidak hanya SMPN 1 Prambon saja yang lockdown, ternyata lembaga pendidikan madarasah tepatnya di MTsN prambon juga melakukan hal yang sama. ” Kegiatan belajar secara tatap muka untuk sementara kita hentikan dulu, rencananya sampai bulan maret anak anak kita aktifkan masuk kembali,” jelas Kasek MTsN Prambon,Sundosin.
Dari keterangan Sundosin penghentian belajar secara tatap muka ini kasusnya sama persis seperti yang terjadi di SMPN 1 Prambon. ” Anak anak banyak yang terkena flu disertai demam. Untuk antisipasi agar tidak terjadi penularan lebih banyak, kita ambil langkah cepat anak anak belajar di rumah saja sampai kondisi membaik bisa kembali belajar disekolah lagi,” tandasnya. ( adi)