Nganjuk, MEMO
Kiprah besar Ir.Mindo Sianipar anggota Komisi lV DPR RI dalam rangka bersinergi dengan kaum agraris (petani,red) terus berkesinambungan.
Beragam program seputar dunia pertanian dan peternakan terus digulirkan. Perhatian itu diimplementasikan tentunya tidak hanya sebatas bimbingan teknis (Bimtek) saja. Tapi realita di lapangan, politikus PDIP ini intens menyalurkan bantuan kepada para kelompok tani. Sumber bantuan berasal dari dana APBN.
Jenis bantuan yang sudah dinikmati manfaatnya oleh petani diantaranya alat mesin pertanian ( alsintan) dan obat pertanian juga bantuan sarana fisik seperti jalan usaha tani , saluran irigasi juga sumur dangkal dan masih banyak jenis bantuan lainnya .Termasuk sektor peternakan juga menyentuh sejumlah kelompok masyarakat (Pokmas).
Itu seperti pelaksanaan kegiatan hari ini ( Sabtu,4/12/2021) di Rumah Aspirasi di Desa Gejakan Kecamatan Loceret,Nganjuk. Acara yang dikemas dalam dengar pendapat masyarakat MPR – RI tersebut bertemakan Penataan Sistem Hukum dan Peraturan Perundang – Undangan Berdasarkan Pancasila Sebagai Sumber Segala Sumberr Hukum Negara.
Acara terkesan guyup rukun tersebut terselenggara kerjasama antara anggota Komisi lV DPR RI ( Ir.Mindo Sianipar ) dengan LSM LENTERA RALYAT.Dan peserta undangan berasal dari perwakilan petani sebagian di wilayah Kabupaten Nganjuk.
Pertemuan selama dua jam yang dimoderatori Dedi Nawan ( Kades Gejakan,red) tersebut diwarnai hujan usulan dan keluhan dari para petani. Yang mendominasi terkait keluhan terbatasnya jatah pupuk bersubsidi. ” Mohon keluhan petani soal pupuk bersubsidi semakin terbatas bisa diakomodir untuk dicarikan solosinya,” ujar Joko Santoso kelompok tani asal Desa Kedungombo Kecamatan Tanjunganom.
Sementara sejumlah kelompok tani lainnya menyampaikan usulan bantuan.Seperti yang disampaikan Hariyanto petani asal Desa Ngringin Kecamatan Lengkong berharap dapat bantuan alsintan.
Beda halnya seperti disampaikan Yasin. Dia lebih condong mengusulkan bantuan kolam terpal beserta benih ikannya serta pakan ikannya juga. ” Petani budidaya ikan tergendala permodalan dan pemasaran juga pentingnya pendampingan,,” terangnya.
Menanggapi usulan itu Dedi Nawan menjelaskan untuk urusan pupuk perlu koordinasi dengan dinas leading sektor. ” Bikin surat tertulis ke Plt Bupati dan Mindo Sianipar mudah mudahan aspirasi bapak bapak bisa terjawab,” terang Dedi Nawan.
Selain menanggapi usulan dari petani, Dedi Nawan juga memberi informasi seputar budidaya udang lobster air tawar yang akan dikembangkan di Nganjuk. ” Budidaya udang lobster air tawar mulai marak di kota Mojokerto.Kita bisa study banding kesana. Satu kilo lobster harganya sudah mrndekati Rp 200 ribu prrkilo,” papar Dedy.
Dengan kegiatan jajak pendapat seperti ini tampaknya mendapat respon positif dari kelompok tani yang hadir .” Kegiatan ini adalah bentuk pemberdayaan terhadap petani,” terang Gunawan krlompok tani asal Desa Sanggrahan Kecamatan Prambon. (adi)