Hal senada juga disampaikan oleh pedagang lain Heri yang biasa mangkal didepan pintu masuk taman hijau, menyesalkan kebijakan yang diambil oleh pihak perekonomian tanpa ada musyawarah terlebih dahulu.
“Kita wong cilik, hanya butuh jualan paling lama 3 sampai 4 jam, masak harus direlokasi, dulu pernah jualan di timur GPI sudah jalan, dipindahkan ke barat GPI, kini jualan mulai sudah jalan banyak pembelinya harus dipindah lagi, “keluhnya.
Masih kata Heri, dulu pernah jualan di timur GPI dan dipindah kebaratnya, dari tempat jualan timur ke barat GPI dulu diatur dengan mengambil karcis nomor urutan, tempat untuk digelar dagangan.
“Kami menolak untuk direlokasi ke pasar tugu, teman teman tetep sepakat jualan ditempat biasanya, “tegas Heri.
<--nextpage-->
Sementara, Hafiz yang biasa disapa BangJo saat ditemui mengatakan, hasil rapat bersama Bagian Perekonomian tidak kami sepakati.
“Dikarenakan, saya bekerja niatnya ibadah, bukan untuk kepentingan pribadi. Kami bersama ratusan pedagang CFD satu suara, kami sepakat tidak ingin dipindah,” tegas Bangjo.
Terpisah, Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri Joko Agoeng Retmono melalui Susanto Kepala Bidang Perda saat ditemui diruangannya menjelaskan, bahwa pihaknya hanya meiakukan penataan dan evaluasi setelah menempati di sebelah barat GPI (Gumul Paradise Island).
”Setelah dievalusi, pihaknya akan menata kembali jenis dagangannya. Nanti, yang kuliner disentrakan di Pasar Tugu. Sedangkan, non kuliner di tempatkan di sebelah baratnya GPI, “tuturnya.