Kediri, memo.co.id
Ratusan warga dan sopir truk mautan pasir manual yang merasa tidak terima, dengan adanya alat berat Bego yang mengambil pasir diwilayah lereng gunung kelud, Desa Ngrangkah Sepawon, Kecamatan Plosoklaten, Kab Kediri, berkumpul didepan di depan PT. BISI, Desa Sumberagung Kec. Plosoklaten.
Mereka berkumpul akan melakukan aksi demo, terkait dengan adanya alat berat bego yang akan beroperasi di tambang pasir aliran lahar gunung kelud.
Dari info yang didapat dilapangan, salah satu warga setempat, Tubagus Witrajaya ( 40) mengatakan, bahwa wilayah plosoklaten tidak boleh ada alat berat.
“Kita semua sepakat bahwa diwilayah Plosoklaten tidak boleh ada alat berat, “ungkapnya.
Alat berat yang didatangkan PT HSM (hasil Sukses Bekerja), masih kata Bagus yang juga koordinator aksi, Alat berat harus keluar dari wilayah kami sebab disini hanya untuk tambang manual.
“PT. HSM yang mendatangkan alat berat tersebut, diduga mereka tak berijin melakukan galian di wilayah trisulo, “tambahnya.